APAPUN PROFESINYA Menjadi
GURU WAJIB HUKUMNYA.
(sebuah renungan bagi aktivis Islam)
oleh :
S.A. Amarta Al-Mandury *
Dahulu disaat kita masih kecil, guru di sekolah sering kali
menanyakan pada kita, “ anakku, nanti kalo sudah besar kamu mau jadi apa? ,
rata-rata jawaban kita akan mengatakan, “ saya akan menjadi guru,. Yach
,…itulah cita-cita yang di bangun lebih dari 70% anak Indonesia mengatakan
seperti itu. Disadri atau tidak, kita juga “mungkin” pernah memilih cita-cita
yang demikian. Namun persoalan sekarang? Disaat kita telah dewasa, kita sudah
dapat melihat dunia ini dengan luas, seakan cita-cita tersebut hilang begitu
saja.
Apa yang sebenarnya terjadi pada kita? Dahulu disaat kita
masih kecil, menjadi guru seakan memberikan nilai yang sangat tinggi, dan tak
satupun kita memiliki mimpi untuk menjadi kuli, buruh dll. Tapi sekarang
kenyataan dan pernyataan yang pernah kita nyatakan terdahulu, hilang dengan
kenyataan yang kita miliki sekarang? Kemana pernyataan yang dahulu menjadi
kebanggaan, kemana cita-cita yang dahulu kita banggakan seakan kini hilang
begitu saja tanpa ada rekam jejaknya. Lalu mengapa sekarang tidak lagi terbesit
untuk mengulang dan mengingat akan cita-cita masa lalu?

Guruku, pernah bilang “ Nak kelak jika kamu sudah besar,
apapun pekerjaanmu, bagaimanapun kesibukanmu, seperti apapun keadaanmu, jangan
kamu tinggalkan mengajar. Karena hanya dengan mengajarlah Ilmu kamu dapat bermanfaat di dunia
bahkan sampai di akhirat”. Itulah sepenggal kata motivasi
yang pernah di sampaikan oleh guru yang luar biasa. Meskipun dia hanya sebagai
petani, berangkat subuh pulang menjelang maghrib, namun dia masih sempatkan
untuk mengajar santri-santrinya di surau-surau, musholla-musholla, masjid ke
masjid bahkan rumah kerumah.
Lalu apa keutamaan menjadi guru?, kenapa Allah sangat memuliakan
pekerjaan ini bila di bandingkan dengan pekerjaan - pekerjaan yang lain?
Berikut penulis paparkan kuatamaan menjadi guru?
1. Guru memili kesempatan untuk mengupgrade
dirinya dengan mengajar.
”...Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu
selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (QS Al
Imran:79)
Ilmu itu sifatnya
sangat dinamis, ketika dia didiamkan saja oleh pemiliknya (manusia) maka dia
akan menghilang, ketika dia diingat, maka dia akan tetap ketika dia digunakan,
maka dia akan bertambah ketika dia diajarkan ke orang lain, maka dia akan
mengajak jutaan kawannya yang lain.
IF YOU TEACH, YOU TOUCH THE FUTURE ( jika anda mengajar,
sesungguhnya anda telah menyentuh masa depannya) Bayangkan hanya dengan mentransfer ilmu, kita bisa menyentuh
bahkan mungkin membentuk masa depan, yang kita sendiri mungkin belum tentu
cukup umurnya untuk hidup sampai saat nanti, tapi ilmu yang kita ajarkan terus
hidup dan bergulir jauh ke depan, melebih dari kecepatan umur kita.
Subhanallah.
3. Guru adalah salah satu pekerjaan yang menghasilkan
amal jariyah dengan efek bola salju
Pernahkah terbayang di guru TK kita dahulu, bahwa dengan mereka
mengajarkan kita memegang pensil dengan benar, bisa mengalirkan pahala yang
deras setiap kita menulis? Pernahkah terbayang di guru ngaji kita dahulu, bahwa
dengan mereka mengajarkan kita membaca Al Qur'an, bisa mengucurkan pahala yang
lebat pada setiap huruf yang kita baca?
4. Guru adalah salah satu pekerjaan yang bisa dijadikan benteng
dan motivasi bagi dirinya sendiri
5. Guru adalah pekerjaan yang didoakan oleh penduduk langit dan
bumi
"Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk
di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan),
benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan
kepada manusia" HR at-Tirmidzi
"Sesungguhnya orang yang memahami ilmu (agama dan
mengajarkannya kepada manusia) akan selalu dimohonkan (kepada Allah Ta’ala)
pengampunan (dosa-dosanya) oleh semua makhluk yang ada di langit dan di bumi,
termasuk ikan-ikan di lautan" HR Abu Dawud.
6. Guru adalah pewaris para Nabi dan Rasul
"Para ulama yang menyebarkan ilmu agama adalah pewaris para
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena merekalah yang menggantikan tugas
para Nabi dan Rasul ‘alaihis salam, yaitu menyebarkan petunjuk Allah Ta’ala dan
menyeru manusia ke jalan yang diridhai-Nya, serta bersabar dalam menjalankan
semua itu, maka merekalah orang-orang yang paling mulia kedudukannya di sisi
Allah Ta’ala setelah para Nabi dan Rasul ‘alaihis salam" Sebagaimana tercantum dalam HR Abu
Dawud dan keterangan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab “Miftaahu
daaris sa’aadah.
7. Guru
bisa di lakukan bagi siapa saja dan dimana aja.
Menjadi
guru, tak peduli dari suku apapun, bagaimanapun keadaan dia. Cukup memahami
dengan Ilmu yang ia akan samapaikan sesunguhnya telah memiliki kewajiban untuk
manyampaikan bagi orang lain.
0 komentar: