Hubungan Ilmu Komunikasi Dengan Public Relation
Oleh : Sofyan Amarta*
(artikel singkat dikaji dengan persepektif pandangan)
Setiap perusahaan
memastikan diri agar dapat mencapai target perusahannya. Target tersebut dapat
dilihat dari program kerja jangka pendek dan jangka panjangnya, kemana arah dan
tujuan perusahaan tersebut akan di targetkan. Namun tidak semua apa yang telah
menjadi rencana perusahaan akan berjalan sesuai dengan pedoman dan tols
marketing yang menjadi panduannya. Sekalipun hal itu penting dan wajib bagi
perusahaan, guna untuk menggiring perusahaan agar terarah dan sesuai dengan
mekanisme kerja.
Disisi lain, permasalahan
terus berkembang, mulai dari system manajemen perusahaan yang dijalankan,
sampai kepada persoalan sosial yang terjadi pada karyawan, maupun dari pihak
eksternal seperti media, dan pemerintah yang menjadi penyebab salah satunya.
Permasalahan yang terjadi di perusahaan tidak bisa di lepaskan begitu saja,
namun harus terus dilakukan upaya dan strategi yang jitu untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
Terkadang, ketika
persoalan semacam ini terjadi, pihak perusahaan menyalahkan kepada pihak humas
yang tidak mampu bekerja optimal, sehingga kasus semacam ini terjadi. Padalah
sejatinya humas sebagai bagian terpenting dalam perusahaan memiliki peran yang
sangat penting dan utama untuk menata dan mengembangkan perusahaan.
Dari contoh kasus diatas,
menandakan bahwa perusahaan tersebut belum memahami public relation dalam
prakteknya pada sebuah perusahaan, sejatinya public relations (PR) senantiasa
berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui
kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa
perubahan yang positif. Dengan demikian, kunci sukses PR adalah melalui
komunikasi. Artinya, keberhasilan PR untuk mencapai tujuannya bergantung kepada
sejauh mana PR itu dapat menjalin hubungan dengan masyarakatnya, baik khalayak
internal maupun eksternal.
Dalam public relation
(PR) Informasi dibutuhkan oleh
masing-masing publik yang ada. Jika,
informasi yang dibutuhkan oleh karyawan berkaitan dengan kesejahteraan,
kebijakan organisasi, dan pertumbuhan organisasi. Maka, informasi yang
dibutuhkan oleh media dan perusahaan
adalah informasi organisasi yang mempunyai news value dan sesuai dengan
kebijakan media dan perusahaan.
Untuk itu, PR senantiasa
mengemban misi untuk memberikan pelayanan informasi kepada publiknya tentang
segala sesuatu yang berkaitan dengan kebijakan, kegiatan dan tindakan
organisasi/perusahaan. Pelayanan informasi tersebut hanya dapat dilaksanakan
melalui komunikasi. Melalui komunikasi pula, PR dapat menyampaikan informasi,
mendorong/-memotivasi, mempersuasi, mempengaruhi, dan merubah sikap
khalayak/publik.
Proses komunikasi pada
prinsipnya meliputi pengiriman dan penerimaan pesan-pesan di antara dua orang, perusahaan
satu dengan perusahaan lainnya, kelompok kecil masyarakat, atau dalam satu
lingkungan atau lebih dengan tujuan untuk mempengaruhi perilaku dalam suatu
masyarakat. Dengan bahasa yang lebih sederhana, proses komunikasi dapat
diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan-pesan (messages) dari
pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan,
dalam proses komunikasi tersebut bertujuan (feedback) untuk mencapai saling pengertian (mutual
understanding) antara kedua belah pihak.
Dari paparan diatas, disimpulkan bahwa
sejatinya sebuah perusahaan mutlak harus memiliki seorang public relation (PR),
sekalipun hal tersebut hanya diperankan oleh satu atau dua orang saja. Terlebih
lagi pada perusahaan yang sudah mulai berkembang seorang PR akan menjadi
benteng utama, guna untuk memupuk kepercayaan pada custumer / pelanggan
termasuk juga pada karyawan yang terlibat dalam langsung di kegiatan perusahaan
tersebut.
Namun hal tersebut tidak akan bisa
dibangun jika proses transfer informasi mengalami miscommunication antara
perusahaan dengan customer atauh bahkan pada karyawannya. Maka perlu pemantapan
terkait dengan pemahaman dan strategi ilmu komunikasi pada internal maupun
eksternal perusahaan, sehingga eksestensi perusahaan akan terus berkembang
dengan baik.
*mahasiswa pasca sarjana komunikasi
bisnis universitas muhammadiyah.
Refrensi
1.
Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public
Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2006
2. ------- . Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007
0 komentar: