Baitul Mal Midayatullah (BMH), sebagai sebuah lembaga pengelola
zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf (ZISWAF), dengan visi menjadi lembaga amil zakat yang terdepan dan terpercaya,
dalam memberikan pelayanan kepada ummat. Misi yang
di usung adalah, meningkatkan kesadaran umat untuk peduli
terhadap sesama , mengangkat kaum
lemah (dhuafa), dari kebodohan dan kemiskinan menuju kemuliaan dan
kesejahteraan. Serta menyebarkan syiar
Islam dalam mewujudkan peradaban islam. Maka dengan visi dan misi yang besar
itu, tentu tidak bisa dijalankan dengan hanya mengandlakan tangan satu orang
saja.
Visi dan misi yang besar, maka seyogyanya harus
dilakukan oleh orang-orang yang berfikir besar. Dikarenakan hal ini adalah
sebuah ladang amal dan perjuangan yang membutuhkan nilai-nilai kebenaran,
kesetiaan, keprofesionalan, dan komitmen bersama, dengan satu visi dan misi
dalam aktivitas sehari-hari.
Keberadan BMH dari waktu-ke waktu, telah mengalami
perubahan dan perkembangan yang cukup besar. Hal ini ditandai dengan adanya
peningkatan jumlah kuantitas cabang BMH di daerah-daerah Indonesia, dengan
jumlah total 49 cabang, sejak berdiri tahun 2000 dan ditetapkan sebagai lembaga amil zakat nasional
(LAZNAS), melalui surat keputusan (SK) Menteri Agama No.538 tahun 2001.
Selain kuantitas jumlah cabang BMH yang telah
dimiliki, keberadaan sumber daya manusia (SDM), yang dimilikinyapun memiliki
peningkatan yang cukup signifikan. Tenaga SDM yang masih muda-muda, memiliki
pemikiran yang jenius dan religius, serta ketangguhan pribadi yang amanah dan
professional. Hal ini di karenakan BMH aktif melakukan pengkaderan dan
penugasan terhadap generasi anak didiknya, yang bekerjasama dengan organisasi badan
induk BMH, yaitu organisasi massa (ormas) Islam Hidayatullah.
Diantara sekian banyak cabang yang telah dimiliki,
maka sudah menjadi sebuah keharusan adanya sebuah sistem kepemimpinan dalam
system kepengurusannya dari tingkat pusat, wilayah dan daerah. BMH Jakarta
adalah bagian dari jumlah cabang yang ada. Keberadaannya menjadi kesatuan dalam
manajemen kepemimpinan di tingkat pusat. Sehingga BMH Jakarta menjadi mediator
hubungan antar daerah dan sistem kepemimpinan dalam satu garis komando.
Dalam rangka untuk mendukung semangat besar, pada
hasil rakernas tahun 2011 di Mataram.
yang saling berkomitmen untuk berubah bersama, menjadi lebih profesional
dengan fokus kerja, yang di implementasikan dalam tema “Peningkatan
Profesionalisme melalui akuntabilitas dan Transparansi Menuju BMH Unggul 2015”.
Akuntabilitas dan transparansi yang dimaksud tidak hanya sisi keuangan, namun
juga dalam operasional, regulasi dan pengelolaan. Harapan besar dengan
pengelolaan yang professional, dapat meningkatkan kepercayaan publik kepada BMH
secara nasional.
Akhirnya, semoga dengan peningkatan profesialisme kerja kita, akan
mengundang pertolongan Allah SWT, untuk mewujudkan cita-cita yang kita impikan
menjadi lembaga amil zakat terbesar dan terdepan 2015, yang diperuntukkan dalam
perjuangan Islam dengan mewujudkan peradaban Islam. Amien.
Amin... ya Allah
BalasHapussmoga smw berjalan lancar... dan senantiasa kita slalu tak sungkan utk sedekah...